Senin, 14 Januari 2013

TERUNTUK UKHTY SHALEHAH YANG KUSAYANGI KARENA ALLAH

Assalamu'alaikum...
Bagaimana kabarmu hari ini, ukhty? Sudahkah kau hiasi pagi yang syahdu dengan beningnya suaramu kala
lantunkan ayat-ayat dari kitab cinta-Nya? Bahkan burung-burung pun masih setia dalam dzikir syukurnya
di antara celah sinar matahari yang menyeruak penangkarannya, tidakkah kau iri pada mereka, saudariku?
Ukhty yang shalehah,

Masihkah hari ini rasa gelisah, bimbang, duka, dan airmatamu menetes karena kerinduanmu dan keinginan
bertemu sang pencuri hati? Ya, itu adalah bagian dari fitrah kita. Rasa yang hadir tanpa diduga
sebelumnya dan akhirnya menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari kita. Sebuah fitrah pula kala
keresahan dan kehampaan menemani dalam hari-hari penantianmu pada dia yang kau impikan.
Wahai Ukhty yang terpancar keindahan akhlaknya dari ketulusan senyumnya,

Siapa yang memiliki hatimu?
Siapa yang mengaturkan hatinya?
Bukankah tiada kuasa selain Dia yang Maha Pengasih dan CintaNya tak berbatas. Leburkanlah
keresahanmu, gelisahmu, rindu, dan tangismu dalam munajat kepada-Nya. Kembalikanlah semua urusan
kepada-Nya. Percayalah akan dipilihkanNya yang terbaik untukmu.
Saudariku yang selalu setia dalam setiap langkah kebajikan,

Kadang aku pun bingung atas diriku yang begitu mudah meneteskan airmata ketika satu sisi hati tersakiti
oleh makhluk-Nya. Namun begitu jarang linangan airmata kuselipkan dalam sujud-sujud panjang
memohonan pengampunan dariNya. Pernahkah ini terjadi padamu juga, ukhty?
Ukhti, sekarang hapuslah airmatamu. Terimalah semua yang terjadi dengan kebesaran hati dan jiwa
sebagai bagian dari hidup ini. Sampai akhirnya nanti kita temukan rahasia dan hikmah indah dari titian
hidup yang telah kita lewati. Dan senyum bahagiamulah yang ingin kulihat jika saat itu datang, senyum
karena telah berhasil kau lewati saat-saat tersulit dalam hidupmu dan kini kau telah memenangkannya.

Tenanglah, ukhty, usah kau risaukan yang akan datang. Bukankah segala sesuatu akan indah pada
waktunya. Jika Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kita, lantas kenapa kita harus memaksakan
sesuatu yang belum tentu baik agar menjadi milik kita? Kegalauan akan dia; cinta; pasangan jiwa,
leburkanlah dalam keikhlasanmu, ukhti. Percayalah Allah akan mendekatkanmu pada pangeran hatimu,
jika tidak kini, mungkin nanti. Bukan hanya untuk sekedar pasangan di dunia, tapi seseorang yang nanti
dapat membawamu ke tepian surga, bagaikan pangeran berkereta kencana membawamu ke istana
dengan kebahagiaan yang baqa.

Senyumlah, ukhty sayang,
Senyum untukku, untuk sahabat-sahabat kita, untuk nikmat yang tak henti kita rasa. Semoga hari ini,
besok, dan seterusnya kita akan terus istiqamah di jalan yang diridhai-Nya serta membimbing kita dalam rahmat dan kasih sayangNya.



Sumber : kotasantri.com

2 komentar:

Anonim mengatakan...

HuAaaaaa

habibie mengatakan...

Jangan sedih bro...

Posting Komentar

cursor

Allah

walker

chatbox

Follower

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes