Jumat, 13 Februari 2015

PENGETAHUAN TRADING

Assalamu'alaikum sobat.... dah lama nih mas habib ga posting... kali ini mas habib pengen share yang lebih dalem lagi tentang dunia BO. Apa itu? Pasti dah pada tau dan sering denger kan? buat nambah2 pengetahuan kita aja. Lanjut....







Pengetahuan Trading

ANALISIS  FUNDAMENTAL SEDERHANA

Saham
Ada beberapa cara menganalisa saham dengan analisa Fundamental yang
dibahas di modul ini, yaitu :
1. Metode CAN SLIMTM
2. Metode Undervalued Stock
3. Metode Top Down Approach
4. Metode praktis lainnya
1. Metode CANSLIM
Metode ini disusun oleh William J. O’neil dalam bukunya yang berjudul
“How to make Money in Stocks”.
CAN SLIM sendiri adalah singkatan dari :
– C = Current Quarterly Earnings per Share
Current Quarterly Earning per Share (EPS) berarti bahwa Laba per lembar saham per triwulan yang semakin tinggi berarti semakin baik pergerakan harga sahamnya.
EPS (Laba per Lembar Saham) triwulan saat ini paling tidak 18% ‐ 20% dibanding triwulan sebelumnya. Penjualan triwulan juga paling tidak meningkat 25% dari Penjualan triwulan sebelumnya.
– A = Annual Earning per Share
Peningkatan Laba per Lembar Saham yang signifikan pertumbuhannya.
Cari yang pertumbuhannya lebih dari 25% per tahun dalam tiga tahun terakhir.
Return on Equity‐nya pun harus lebih dari 17%
– N = New Product, New Management, New Highs Perhatikan apakah emiten tersebut mengeluarkan produk / jasa baru yang Inovatif, pergantian manajemen yang baru. Perhatikan juga apakah harga saham tersebut menyentuh / melewati level harga tertingginya
– S = Supply and Demand Perhatikan volume Demandnya ketika harga saham melejit naik dari ruang konsolidasinya. Saham yang bergerak naik akan terus bergerak naik jika volume perdagangannya besar. Kenaikan harga saham diikuti dengan volume perdagangan yang besar = permintaan yang besar akan saham tesebut.
– L = Leader or Laggard ?
Beli saham – saham Blue Chips. Jangan pernah membeli saham – saham
di Third Liner, Saham Tidur atau saham yang volume perdagangannya kecil.
Pilih saham – saham yang masuk ke dalam LQ45, saham – saham di
dalam industri yang sedang bagus.
– I = Institutional Sponsorship
Pilih saham yang sedang diburu oleh broker / investor, terutama
investor asing. Beli saham yang banyak diminati oleh para sponsor
(penyandang dana / investor) besar. Ikuti mereka, Ikuti para Bandar.
– M = Market Direction
Follow The Trend. Lihat chart / grafik harganya. Tunggu sampai arah
pergerakan harga meningkat. Sekali lagi, Ikuti Bandar !
2. Metode Undervalued Stock
Metode ini membandingkan suatu keadaan keuangan perusahaan dengan harga saham saat ini. Metode ini mengharuskan anda dapat mengerti laporan keuangan atau paling tidak anda mengerti rasio – rasio yang digunakan dalam menganalisa keadaan perusahaan melalui laporan keuangan.
Secara singkat dan praktis, rasio yang biasa digunakan untuk menganalisa
suatu saham dengan membaca laporan keuangan adalah EPS (Earning Per Share) dan PER (Price to Earning Ratio).
EPS adalah Pendapatan (Earning atau Net Income) perusahaan yang
didistribusikan ke seluruh saham perusahaan yang beredar dipasar atau Outstanding. Rumus singkat EPS adalah : Net Income / Total Common Stock Outstanding.
PER atau PE saja adalah harga saham saat ini dibandingkan dengan EPS yang sudah anda dapatkan.
3. Metode Top Down Approach
Top Down Approach adalah analisa yang menilai suatu saham berdasarkan kondisi ekonomi dari skala Nasional (bahkan terkadang dimulai dari skala Internasional) lalu ke Industri sampai akhrinya kita melihat Saham terbaik di industri tersebut.
Anda menentukan kondisi ekonomi skala nasional, apakah itu baik atau buruk, lalu anda memilih industri – industri (kelompok perusahaan – perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis) tertentu yang sedang  berkembang dalam kondisi ekonomi dalam skala nasional. Setelah anda mendapat industri yang baik, anda memilih saham – saham yang paling baik dari industri yang anda tentukan sedang membaik.
Saya tidak akan banyak membahas terlalu dalam mengenai bagaimana suatu kondisi ekonomi dapat dikatakan baik atau buruk, karena ada banyak sumber berita dan analisa yang sering mengatakan bahwa kondisi ekonomi sedang membaik atau malah memburuk. Anda hanya tinggal membaca dan menentukan sendiri maksud dari bacaan yang anda baca dan saya pikir anda tidak perlu menjadi seorang ahli ekonomi untuk menangkap maksud dari analisa ahli ekonomi. Cukup anda cari makna yang menyebutkan ekonomi kita sedang membaik atau memburuk, akan membaik atau akan memburuk.
Komoditi
Dalam menganalisa instrumen Komoditi melalui analisa Fundamental, saya suka menyebutkan (sambil bercanda) bahwa anda harus mempunyai pengetahuan selayaknya Petani. Terlebih lagi, Komoditi yang anda analisa termasuk ke golongan Soft Commodity seperti Jagung, Kopi, Kacang Kedelai atau Gula Mentah.
Pada dasarnya, pergerakan semua instrumen berdasarkan fundamentalnya adalah karena adanya perbedaan Penawaran dan Permintaan (Suppy & Demand). Namun dalam instrumen Komoditi, pergerakan karena Supply Demand tersebut sangatlah jelas terlihat sehingga anda dengan mudah menganalisa pergerakan harga Komoditi.
Perbedaan Supply Demand yang terjadi biasanya karena jumlah barang (Komoditi) yang beredar atau yang dihasilkan berubah, baik itu bertambah banyak atau berkurang. Bertambah banyak dapat disebabkan dengan panen yang berhasil dan berkurang dapat disebabkan dengan kegagalan panen.
Karena itulah saya mengatakan anda harus mempunyai pengetahuan layaknya Petani – petani atau bahkan mempelajari ilmu cuaca (Meteorologi). Saya sebut demikian karena hasil panen bergantung (salah satunya) dengan cuaca.
Jika Supply naik, dalam arti Penawaran bertambah, maka harga akan
cenderung turun. Jika Demand naik, dalam arti Permintaan bertambah, maka harga akan cenderung naik. Supply dapat meningkat jika terjadi keberhasilan Panen atau cuaca yang mendukung pertumbuhan suatu tanaman pertanian.
Jadi kesimpulannya, pada masa Panen (diakhir masa tanam), harga Komoditi cenderung menurun. Pada cuaca hujan, harga cenderung menurun. Permintaan akan meningkat jika terjadi kegagalan Panen atau cuaca kurang mendukung pertumbuhan suatu tanaman pertanian. Kesimpulannya adalah pada masa gagal Panen (atau diawal masa tanam), harga cenderung meningkat dan pada cuaca kering, harga cenderung meningkat. Ada kecenderungan harga – harga di bursa Komoditi, mengikuti bursa Komoditi di regional lain. Sepertinya misalnya, harga Komoditi di bursa Jepang (seperti Tokyo Grain Exchange) mengikut pergerakan harga di bursa Amerika (seperti Chicago Board Of Trade). Sehingga jika anda berinvestasi di bursa Jepang, anda cukup melihat harga di bursa komoditi Amerika atau klik website berita Bloomberg (www.bloomberg.com/markets/commodities/cfutures.html) dan lihat pergerakan – pergerakan harga seperti Jagung, Kacang Kedelai atau Kopi. Dengan catatan, pada umumnya, harga di bursa Jepang bergerak sesuai dengan bursa Amerika dalam waktu sekitar 2 hari kemudian.
Forex
Secara Fundamental, harga Forex bergerak sesuai dengan permintaan dan penawaran akan mata uang suatu negara oleh negara lain. Karena itu mata uang suatu negara dalam perdagangan Forex dipasangkan dengan mata uang negara lainnya, seperti GBPUSD, EURUSD dan USDJPY.
Permintaan dan penawaran yang terjadi dalam Forex salah satunya
disebabkan kegiatan perdagangan antar negara, yang biasa disebut Export Import. Semakin banyak suatu negara melakukan Export barang ke negara – negara lain, maka negara – negara lain tersebut akan banyak membutuhkan mata uang negara Exportir tersebut. Oleh karena itu, jika Trade Balance suatu negara positif (yang berarti suatu negara lebih banyak Export daripada Import) maka mata uang negara tersebut menguat. Dan sebaliknya jika Trade Balance negatif atau negara tersebut adalah negara Importir, maka mata uangnya semakin melemah. Tingkat suku bunga suatu negara juga mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang negara yang bersangkutan. Kondisi ekonomi dan tingkat pengangguran juga mempengaruhi secara signifikan. Saya tidak akan membahas secara detail mengenai analisa fundamental untuk instrumen Forex karena khusus pada instrumen Forex, ada cara dalam bertransaksi berdasarkan analisa Fundamental. Dan caranya sangatlah mudah.
Saya menyebutnya dengan “Trade The News”. Data Fundamental yang saya sebutkan diatas adalah salah satu penggerak dalam Forex. Dan ada banyak website yang mengumumkan data – data Fundamental seperti Trade Balance, Interest Rate (tingkat suku bunga), Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) dan lainnya. Namun dalam “Trade The News”, saya spesifik pada satu website, yaitu http://www.forexfactory.com. Ketika anda membuka website Forex Factory, anda akan segera enemukan tanggal berisi pengumuman – pengumuman indikator tiap negara. Perlu anda perhatikan, pengumuman indikator tersebut adalah serentak di bumi kita ini. Sekali lagi, pengumuman indikator tersebut serentak di bumi kita ini, baik di belahan dunia bagian Utara atau Selatan dan bahkan di Indonesia. Namun hal yang perlu anda lakukan adalah men‐set waktu yang ada menjadi waktu Indonesia.
Silahkan anda klik bagian “Calendar” lalu klik dibagian yang menunjukkan angka waktu (jam) dan lakukan setting sebagai berikut :
• DST : DST OFF
• Time Zone : GMT + 7.00 : Bangkok, Hanoi, Jakarta
• Time Format : am / pm
• Start of the Week : bebas (namun sebaiknya pilih Sunday)
Dan klik “Save Changes” lalu silahkan klik kembali pilihan “Calendar”. Maka waktu yang muncul akan berubah mengikuti waktu di Indonesia. Perlu juga anda melakukan penyaringan untuk memilih pengumuman – pengumuman dan negara – negara yang mengumumkan data ekonomi tersebut. Sehingga data – data yang muncul adalah data yang cukup memberikan pengaruh kepada pergerakan harga Forex. Klik “Filter” dan (saran saya) pilih mata uang – mata uang seperti GBP, EURO dan USD lalu pilih yang High (berwarna merah) dan Medium (berwarna oranye) Impact. Klik Apply Filter. Data – data yang anda tunggu pun sebaiknya hanya beberapa berita saja. Saya menyarankan anda menunggu pengumuman data – data berikut (plus target pergerakan harganya) :
• NonFarm Payroll untuk USD : 100 – 200 pips
• Trade Balance untuk USD : 70 – 120 pips
• Interest Rate Statement : 100 pips
• Producer Price Index (PPI) : 50 – 60 pips
• Consumer Price Index (CPI) : 50 – 60 pips
• Unemployment Rate : 30 – 50 pips
Namun anda tetap harus melihat pergerakan harga tersebut dan target bergantung dari angka pengumumannya. Ketika data yang anda tunggu muncul, anda perlu memperhatikan beberapa hal yaitu negara yang mengumumkan pengumuman tersebut dan hasil aktualnya. Namun sebelumnya saya harus menjelaskan arti dari Currency Pair, kenapa Forex itu berpasangan antara mata uang yang satu dengan mata uang yang lain.
Sebagai contoh, ambillah Currency Pair favorite saya, EURUSD. Arti
EURUSD adalah, anda memperdagangkan mata uang Euro dengan pembayaran melalui mata uang US Dollar. Jadi seakan – akan mata uang Euro itu menjadi barang dagangannya dan pembayarannya dengan US Dollar. Hal itu berlaku untuk semua Currency Pair. Untuk GBPUSD & AUDUSD, maka barang dagangannya adalah GBP (Great Britain Poundstreling) dan AUD (Australian Dollar) dengan mata uang pembayarannya US Dollar. USDJPY dan USD CHF berarti anda memperdagangkan US Dollar dan melakukan pembayaran dengan
JPY (Japanesse Yen) atau CHF (Swiss Franc).
Jika anda perhatikan pada “Calendar” pengumuman data ekonomi, maka anda akan melihat nilai – nilai yang masuk ke dalam kategori “Previous”, “Forecast” dan “Actual”. Untuk pengumuman yang belum diumumkan, maka angka untuk “Actual” akan kosong. Angka “Actual” inilah yang perlu anda perhatikan. Jika angka “Actual” yang muncul berwarna Hijau, berarti pengumuman tersebut adalah berita baik terhadap mata uang di negara yang memberi pengumuman. Dan jika angka “Actual” muncul berwarna Merah, maka itu adalah berita buruh terhadap mata uang di negara pengumum tersebut.
Anda juga dapat mengklik gambar yang menyerupai bentuk kotak dibagian “Detail” untuk mengetahui lebih jauh arti dari data indikator yang diumumkan. Cukup perhatikan kalimat – kalimat tertentu. Jika muncul kalimat “A rising trend has a positive effect on the nation’s currency”, maka mata uang negara yang mengumumkan tersebut akan menguat apabila data “Actual” lebih tinggi dari data “Forecast” dan melemah apabila data “Actual” lebih rendah dari data
“Forecast”. Jika ada kalimat “A falling trend has a positive effect on the nation’s currency”, maka mata uang negara tersebut akan menguat apabila data “Actual” lebih rendah dari data “Forecast” dan melemah apabila data “Actual” lebih tinggi dari data “Forecast”.
Hal yang perlu anda perhatikan juga adalah Currency Pair yang anda
transaksikan berdasarkan pengumuman tersebut. Jika hasil Actual lebih baik daripada Forecast (berwarna Hijau), maka Mata Uang negara tersebut akan menguat. Untuk Currency Pair dimana Mata Uang tersebut berada di depan, maka pasang Posisi Buy, karena Currency Pair tersebut akan naik harganya. Namun jika mata uang negara tersebut berada di posisi belakang dalam Currency Pair‐nya, maka pasang posisi Sell, karena Currency Pair tersebut akan turun. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat tabel berikut :
Hasil XXX Menguat XXX Melemah YYY Menguat ZZZ Menguat
Currency Pair
XXX / YYY BUY SELL SELL –
ZZZ / XXX SELL BUY – BUY
Index
Secara harfiah, Index Saham adalah suatu angka yang mewakilkan keseluruhan saham di suatu bursa tertentu. Angka tersebut bukanlah nilai rata – rata. Mewakilkan seluruh saham yang tergabung dalam Index tersebut berarti jika Index naik, maka rata – rata saham dalam Index tersebut naik dan jika Index turun, maka rata – rata saham dalam Index tersebut juga turun. Oleh karena itu, dalam menganalisa secara Fundamental suatu Index, tidak ada cara lain selain mengetahui bagaimana pergerakan keseluruhan saham tersebut berdasarkan fundamentalnya masing – masing. Merepotkan memang, tapi setidaknya begitulah. Karena tiap harga saham, secara langsung atau tidak langsung, bergerak mengikuti faktor – faktor ekonomi secara makro dan mikro, maka dalam menganalisa Index, ada baiknya untuk menganalisa makro dan mikro ekonomi, terutama Index di bursa negara tersebut.
Sama layaknya seperti menganalisa saham, Index juga dapat dianalisa melalui analisa terhadap interest rate yang berlaku di negara tempat bursa yang memperdagangkan Indexnya, GDP negara tersebut, tingkat inflasi dan lainnya.
Ada satu hal lagi yang memudahkan anda para Trader Index dalam
menganalisa insturmen anda. Seiring dengan era globalisasi, banyak investor yang sudah berinvest di banyak negara. Berdasarkan kenyataan tersebut, maka sekarang ini banyak Index suatu negara terpengaruh dari Index negara yang kuat perekonomiannya.
Seperti contoh, ketika Index di regional Amerika (seperti Dow Jones dan S&P) turun, maka hampir rata – rata Index di regional Asia (seperti Hang Seng, Nikkei dan Kospi) juga turun. Walau pada kenyataan tidak selalu berpengaruh seperti itu, sangat baik anda mempertimbakan keputusan investasi anda berdasarkan berita – berita yang berpengaruh terhadap Index suatu negara yang kuat perekonomiannya.
Berita – berita tersebut banyak terdapat di website berita seperti
Bloomberg, Yahoo! Finance dan Reuters. Namun untuk berita berbahasa Indonesia, anda dapat membuka Vibiznews (www.vibiznews.com) dan melihat berita – berita mengenai Index.

Sekian ya bro n sis semua... Semoga bermanfaat.
Artikel diatas saya copy dari blognya mbak retno rekan bisnis saya.
thanks mbak retno...

0 komentar:

Posting Komentar

cursor

Allah

walker

chatbox

Follower

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes